Ada orang-orang yang langsung berdiri
dan meninggalkan tempat sholat tanpa berdoa atau beristighfar terlebih
dahulu. Sedangkan istighfar menurut beliau adalah yang paling minimal.
Waktu setelah sholat fardhu adalah termasuk saat-saat dimana doa paling
di kabulkan.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw: “di riwayatkan
dari Abu Umamah ra bahwa Rasul saw pernah di tanya oleh seorang
laki-laki: ‘doa apakah yang paling di kabukan oleh Allah swt?’, jawab
Rasul saw: “Doa di tengah malam dan setelah sholat-sholat
fardhu.”(HR.Tirmidzi).
Doa-doa setelah sholat sangat banyak yang teriwayatkan dari Nabi saw
dan membawa faedah yang sangat besar. Sebagai contoh adalah hadits Nabi
saw berikut ini: “Barangsiapa yang setelah sholatnya membaca Subhanallah
33 kali, Alhamdulillah 33 kali dan Allahu akbar 33 kali, lalu di
genapkan menjadi 100 kali dengan membaca Laa Ilaha Illa Allahu Wahdahu
Laa Syarika Lahu, Lahu al-Mulku Wa Lahu al-Hamdu Yuhyi Wa Yumiitu Wa
Huwa ‘Ala Kulli Syai in Qadir
(Tiada Tuhan selain Allah swt semata,
tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan dan pujian, Dialah yang
menghidupkan dan mematikan dan Dialah yang Maha Berkuasa atas segala
sesuatu) maka d ampuni dosanya walau sebanyak buih di lautan.”(HR.Imam
Muslim).
Termasuk doa-doa yang tidak pernah di tinggalkan oleh Nabi saw
setelah solatnya adalah doa: ”Wahai Allah Engkaulah yang Maha
Melimpahkan kesejahteraan,dan dariMu lah terlimpah segala kesejahteraan
dan padaMu lah kembali semua kesejahteraan. Maha Berkah Engkau lagi Maha
Mulia.” (HR. Imam Muslim).
Dalam nasihatnya di atas, beliau berkata bahwa minimal dari zikir
sesudah sholat tersebut adalah istighfar. Rasulullah saw bersabda: “Demi
Allah swt! Aku memohon ampunan Allah swt dan bertobat kepadaNya lebih
dari 70 kali sehari.”(HR.Bukhari). Sebagian ulama berkata bahwa
istighfar dapat membuka pintu rezeki dan banyak manfaat lain. Mengenai
membaca al-Qur’an akan di bahas pada catatan tersendiri.
Wirid adalah zikir yang di amalkan pada waktu-waktu tertentu dan
untuk suatu keperluan. Berbeda dengan zikir secara umum yang tidak
terikat waktu. Bacaan setelah sholat adalah termasuk dari wirid karena
di baca pada waktu tertentu, yaitu setelah sholat. Karena ada dari
bacaan-bacaan tersebut yang tidak berlaku faedahnya di luar sholat
sebagaimana yang hadits yang telah di sebutkan di atas.
Dan cukuplah
kita mengetahui kemuliaan wirid ini,dan sekaligus menutup penjelasan
ini,adalah bahwa al-Imam Abdurrahman bin Muhammad Assegaf berkata:
“Barangsiapa yang tidak mempunyai wirid, maka tidak ubahnya ia seperti
kera .” Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment