Saturday, November 5, 2011

Kisah Uwais Al Qorni

Sebuah kapal yang sarat dengan muatan dan bersama 200 orang termasuk ahli perdagangan berlepas dari sebuah pelabuhan di Mesir. Sewaktu kapal itu berada di tengah lautan maka datanglah badai petir dengan ombak yang kuat membuat kapal itu terombang-ambing dan hampir tenggelam. Berbagai usaha dibuat untuk menghindai kapal itu dihantam badai ombak , namun semua usaha mereka sia-sia saja. Semua orang yang berada di atas kapal itu sangat cemas dan menunggu apa yang akan terjadi pada kapal dan diri mereka. Ketika semua orang berada dalam keadaan cemas, terdapat seorang lelaki yang sedikitpun tidak merasa cemas. Dia kelihatan tenang sambil berzikir kepada Allah SWT. Kemudian lelaki itu turun dari kapal yang sedang terombang-ambing dan berjalanlah dia di atas air dan mengerjakan solat di atas air.
Beberapa orang pedagang yang bersama-sama dia dalam kapal itu melihat lelaki yang berjalan di atas air dan dia berkata, “Wahai Wali Allah, tolonglah kami. Janganlah tinggalkan kami!” Lelaki itu tidak memandang ke arah orang yang memanggilnya. Para pedagang itu memanggil lagi, “Wahai wali Allah, tolonglah kami. Jangan tinggalkan kami!” Kemudian lelaki itu menoleh ke arah orang yang memanggilnya dengan berkata, ” Ada apa ?” Seolah-olah lelaki itu tidak mengetahui apa-apa. pedagang itu berkata, “Wahai wali Allah, tidakkah kamu hendak mengambil bebab tentang kapal yang hampir tenggelam ini?” Wali itu berkata, “Dekatkan dirimu kepada Allah SWT.” Para penumpang itu berkata, “Apa yang mesti kami lakukan?” Wali Allah itu berkata, “Tinggalkan semua hartamu, jiwamu akan selamat.” Kesemua mereka sanggup meninggalkan harta mereka. Asalkan jiwa mereka selamat. Kemudian mereka berkata, “Wahai wali Allah, kami akan membuang semua harta kami asalkan jiwa kami semua selamat.”
Wali Allah itu berkata lagi, “Turunlah kamu semua ke atas air dengan membaca Bismillah.” Dengan membaca Bismillah, maka turunlah seorang demi seorang ke atas air dan berjalan menghampiri wali Allah yang sedang duduk di atas air sambil berzikir. Tidak berapa lama kemudian, kapal yang memuat muatan beratus ribu dinar itu pun tenggelam ke dasar laut. Habislah kesemua barang-barang perdagangan yang mahal-mahal tenggelam ke laut. Para penumpang tidak tahu apa yang hendak dibuat, mereka berdiri di atas air sambil melihat kapal yang tenggelam itu.
Salah seorang daripada pedagang itu berkata lagi, “Siapakah kamu wahai wali Allah?” Wali Allah itu berkata, “Saya adalah Uwais Al-Qarni.” Pedagang itu berkata lagi, “Wahai wali Allah, sesungguhnya di dalam kapal yang tenggelam itu terdapat harta fakir-miskin Madinah yang dihantar oleh seorang jutawan Mesir.” Uwais Al Qorni berkata, “Sekiranya Allah SWT kembalikan semua harta kamu, Apakah kamu betul-betul akan membahagikannya kepada orang-orang miskin di Madinah?” pedagang itu berkata, “Betul, saya tidak akan menipu, ya wali Allah.”
Setelah wali itu mendengar pengakuan dari para pedagang itu, maka dia pun mengerjakan solat dua rakaat di atas air, kemudian dia memohon kepada Allah SWT agar kapal itu dimunculkan seperti semula bersama-sama hartanya. Tidak berapa lama kemudian, kapal itu muncul sedikit demi sedikit sehingga terapung di atas air. Kesemua barang perniagaan dan lain-lain tetap seperti semula, tiada yang kurang. Setelah itu dinaikkan kesemua penumpang ke atas kapal itu dan meneruskan pelayaran ke tempat yang dituju. Setelah sampai di Madinah, pedagang yang berjanji dengan wali Allah itu terus menunaikan janjinya dengan membagi-bagikan harta kepada semua fakir miskin di Madinah sehingga tiada satupun yang tertinggal.
Ya Allah, curahkan dan limpahkanlah keridhoan atasnya dan anugerahilah kami dengan rahsia-rahsia yang Engkau simpan padanya, Amin Tak ada yang menarik,jika Anda tidak merasa tertarik. Make Things As Simple As Possible But No Simpler ©2011 Muhd Habib

No comments:

Post a Comment